RSBI bubar ! Tetap berprestasi !
Pada
Selasa tanggal 8 Januari 2013, MK memutuskan untuk melakukan pembubaran 1300
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf
Internasional (SBI) di seluruh Indonesia.Otomatis, berbagai fasilitas dan cara
belajar mengajar di sekolah tersebut akan berubah. Berbagai atribut sekolah
RSBI maupun SBI mulai dihilangkan. Misalnya logo pada jas sekolah, topi sekolah
dan papan nama.
Pembubaran
RSBI maupun SBI menimbulkan prokontra. Artinya pembubaran ini menimbulkan
dampak negatif dan positif. Pembubaran RSBI dan SBI disisi lain juga
menimbulkan dampak positif misalnya, ditiadakan uang bulanan. Selama ini para
orang tua siswa resah karena uang bulanan RSBI dan SBI dirasa sangat mahal.
Dampak
negatif pembubaran RSBI maupun SBI misalnya berkurangnya fasilitas yang sekolah
berikan kepada peserta didik dan pengurangan sejumlah ekstrakulikuler, seperti
yang terjadi di SMP N 1 Wonosari.
Semula
sebelum RSBI bubar para siswa di SMP N 1 Wonosari dimanjakan oleh fasilitas
yang sangat menyenangkan. Misalnya, jasa cleaning service. Namun, ketika RSBI
dinyatakan bubar oleh MK, rencananya jasa cleaning service akan ditiadakan.
Beberapa ekstrakulikuler seperti futsal dan renang juga akan ditiadakan.Juga
pelajaran Bahasa Jepang yang semula diajarkan di SMP N 1 Wonosari, ditiadakan.
Selain karena dampak RSBI bubar, Sensei Anggit (Guru Bahasa Jepang SMP N 1
Wonosari)juga harus fokus terhadap putrinya yang masih kecil.
Namun,
pembubaran RSBI tak akan berpengaruh bagi kegiatan belajar mengajar di SMP N 1
Wonosari. Bahkan, fasilitas utama kegiatan belajar mengajar di SMP N 1 Wonosari
yaitu internet, bandwidth akan ditambah menjadi 10 MB, begitulah salah satu
informasi yang Bapak Bambang Pracaya, S.Pd, selaku kepala sekolah SMP N 1
Wonosari yang beliau sampaikan di upacara pagi 14 Januari 2013. Beliau juga
menyampaikan bahwa AC yang terpasang di semua kelas 9 dan kelas 8 G akan tetap
terpasang. Begitu pula dengan LCD yang terpasang disemua kelas.
Selain
hal tersebut, beliau juga menyampaikan bahwa SMP N 1 Wonosari akan tetap aktif
dalam kegitan berbagai lomba. Misalnya, OSN, FLSSN dan OOSN.Para peserta akan
dilatih sebaik mungkin agar mampu berprestasi dan meraih kejuaraan baik di Kabupaten
Gunungkidul, Provinsi DIY dan di tingkat seluruh Indonesia seperti tahun-tahun
sebelumnya.
Bapak
Kepala Sekolah SMP N 1 Wonosari juga menyampaikan bahwa proses belajar mengajar
di SMP N 1 Wonosari akan tetap berbasis TI. Sedangkan kegiatan belajar mengajar
secara bilingual akan dilaksanankan sampai pada bulan Juni.
Meski
RSBI bubar bapak Bambang Pracaya, S.Pd mengmbau kepada seluruh siswa SMP N 1
Wonosari untuk tidak khawatir akan prestasi mereka. Pihak sekolah akan
mengusahakan untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar para siswa mampu
berprestasi. Para siswa dihimbau untuk tidak minder akan status sekolahnya.
Karena, tanpa RSBI mereka pasti mampu berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar